Analisis Kualitas Air, serta Strategi untuk Mengatasi Banjir dan Pengendalian Pencemaran Air Sungai Blukar, Kabupaten Kendal
Analisis Kualitas Air, serta Strategi untuk Mengatasi Banjir dan Pengendalian Pencemaran Air Sungai Blukar, Kabupaten Kendal
Tasya Oktaviani – 1806197550
Hidrogeografi A
Menurut Roestam Sjarief, air merupakan zat yang paling esensial dibutuhkan oleh makhluk hidup. Air sebagai materi esensial dalam kehidupan semua makhluk hidup, dapat dilihat dari seberapa besar air diperlukan dalam kehidupan sehari – hari. Penggunaan air di setiap tempat pun berbeda – beda, semakin tinggi taraf kehidupan seseorang semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan air. Jumlah penduduk dunia setiap harinya bertambah, sehingga mengakibatkan pula meningkatnya jumlah akan kebutuhan air (Suriawiria, 1996: 3).
Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Kualitas air sungai dipengaruhi oleh kualitas pasokan air yang berasal dari daerah tangkapan sedangkan kualitas pasokan air dari daerah tangkapan berkaitan dengan aktivitas manusia yang ada di dalamnya (Wiwoho, 2005). Ditinjau dari segi kualitas, ada bebarapa persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya kualitas fisik yang terdiri atas bau, warna dan rasa; kualitas kimia yang terdiri atas pH, kesadahan, dan sebagainya; serta kualitas biologi dimana air harus terbebas dari mikroorganisme penyebab penyakit.
Di dalam suatu sistem Daerah Aliran Sungai, sungai yang berfungsi sebagai wadah pengaliran air selalu berada di posisi paling rendah dalam landskap bumi, sehingga kondisi sungai tidak dapat dipisahkan dari kondisi Daerah Aliran Sungai (Menurut PP No. 38 Tahun 2011). Perubahan kondisi kualitas air pada aliran sungai merupakan dampak buangan dari penggunaan lahan yang ada (Tafangenyasha dan Dzinomwa, 2005). Seiring berjalannya waktu, pemanfaatan lahan di Daerah Aliran Sungai Blukar semakin tidak terkendali. Sungai Blukar yang merupakan sungai utama di DAS Blukar, Kabupaten Kendal, telah mengalami penurunan kualitas air akibat tekanan lingkungannya yamg berupa pemanfaatan lahan dan pengaruh dari berbagai aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, dan pertanian akan menghasilkan limbah yang memberi sumbangan pada penurunan kualitas air sungai (Suriawiria, 2003). Hal tersebut menyebabkan kondisi Sungai Blukar untuk saat ini diperkirakan telah mengalami penurunan kualitas airnya di daerah tangkapan airnya. Selain itu, terjadinya perubahan pola tanam pada beberapa tanaman, menyebabkan dimana lahan pertanian di sekitar bantaran sungai yang dulunya ditanami tanaman besar dengan akar kuat, yang berfungsi untuk menyerap dan menahan aliran air hujan kini telah berubah menjadi tanaman musiman seperti tembakau dan jagung. Tanaman musiman ini mempunyai akar yang lemah, sehingga kemampuannya untuk menyerap dan menahan aliran air hujan kurang maksimal. Hal ini mengakibatkan terjadinya akumulasi air hujan yang kemudian menjadi aliran permukaan yang langsung mengalir menuju sungai, dan aliran permukaan yang mengalir tersebut cukup besar. Kondisi diatas diperparah lagi dengan jenis tanah yang ada di DAS Blukar yang didominasi oleh tanah lempung dan berpasir, sehingga semakin memperbesar aliran permukaan dan meningkatkan resiko terjadinya erosi. Partikel tanah atau bebatuan yang terbawa oleh aliran air akibat erosi terakumulasi dan terangkut, yang kemudian mengalir ke penampang sungai, sehingga menyebabkan terjadinya pengendapan material tanah di penampang sungai. Akibatnya tingkat sedimentasi di Sungai Blukar semakin memprihatinkan dan membuat kepasitas tampungan penampang sungai semakin mengecil. Pada DAS Blukar erosi terjadi di daerah hulu, sementara untuk sedimentasi terjadi pada daerah hilir sungai. Sedimentasi membuat kapasitas penampang sungai berkurang, sehingga genangan air yang dapat mengakibatkan banjir tidak dapat dihindarkan. Menurut Encyclopaedia Britannica, banjir adalah tahap air dimana air meluap ke tepi atau sekitarnya.
Pada tahun 2017 DAS Belukar sempat
mengalami perkuatan tebing sungai. Berikut gambaran proses perkuatan tebing
Sungai Blukar pada tahun 2017.
Keadaan
DAS Blukar sebelum dilakukan perkuatan tebing sungai. (Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=wlMwSAJbelQ)
Keadaan
DAS Blukar setelah proses perkuatan tebing berjalan 50 %. (Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=wlMwSAJbelQ)
Keadaan DAS Blukar setelah proses perkuatan tebing selesai. (Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=wlMwSAJbelQ)
Namun
pada tanggal 9 Mei 2020, Sungai Blukar kembali meluap. Hal ini berhasi
diabadikan melalui video amatir, berikut gambaran sungai belukar yang kembali
meluap pada tanggal 9 Mei 2020.
Banjir Bandang Sungai Blukar Bendungan Sojomerto
Gemuh Kendal 9 Mei 2020. (Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=dliXhPgfXYY)
Oleh karena itu perlunya dilakukan normalisasi sungai dan konservasi lahan di daerah tangkapan air, guna mengatasi permasalahan banjir yang terjadi di Sepanjang aliran Sungai Blukar tersebut. Menurut hasil pemantauan kualitas air sungai yang dilakukan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kendal pada Sungai Blukar, menunjukkan bahwa kualitas air sungai Blukar dari hulu ke hilir telah mengalami penurunan kualitas air sungai yang ditunjukkan dari parameter BOD dan COD yang melebihi baku mutu di titik 3, 4, 5, 6 dan 7 berdasarkan mutu air sungai Kelas II menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001. Serta kualitas air sungai Blukar dari hulu ke hilir berdasarkan analisis mutu air sungai dengan metode indeks pencemaran menunjukkan telah mengalami penurunan kualitas air dimana pada wilayah hilir tercemar ringan.
Strategi untuk mengatasi pencemaran kualitas air tersebut, yaitu dengan meningkatkan peran pemerintah dan masyarakat dalam upaya pengendalian pencemaran kualitas air melalui kegiatan seperti sanitasi, pengurangan penggunaan pupuk tunggal dan pestisida, serta pengelolaan limbah industri yang baik dan benar. Dalam upaya melakukan pengendalian pencemaran air tersebut, diperlukan peningkatan koordinasi antar instansi yang berkaitan dengan pencemaran air. Peningkatan koordinasi dapat dilakukan dengan penerapan persyaratan prinsip – prinsip pengendalian pencemaran air terhadap rencana usaha atau kegiatan yang berada di sekitar Sungai Belukar dan mengajukan perizinan. Selain itu, perlu dilakukan juga perhitungan daya tampung beban pencemaran yang nantinya digunakan sebagai penetapan izin lokasi bagi usaha atau kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pembuangan air limbah ke sungai.
Daftar Pustaka
Atmojo, T. Yuni. Bachtiar, T. Radjasa, O.K. Sabdono, A. 2003. Kandungan Koprostanol dan Bakteri Coliform pada Lingkungan Perairan Sungai, Muara dan Pantai di Banjir Kanal Timur, Semarang pada Monsun Timur. Jurnal Ilmu Kelautan, Vol 9, No. I, pp : 54-60
Chapra, S. C., 1997. Surface Water Quality Modelling, McGraw-Hill, Singapore
Eko Harsono. 2010. Evaluasi Kemampuan Pulih Diri Oksigen Terlarut Air Sungai Citarum Hulu. Jurnal Limnotek. Vol 17 No.1 Hal 17-36. Diakses 30 Mei 2020. http://limnologi.lipi.go.id/limnologi/p2limnologi/images/stories/Publikasi/limnotek/Volume%2017_Nomor%201_Tahun%202010.pdf#page= 21
Wiwoho, 2005, Model Identifikasi Daya Tampung Beban Cemaran Sungai Dengan QUAL2E. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
Tafangenyasha, C. and T. Dzinomwa. 2005. Land-use Impacts on River Water Quality in Lowveld Sand River Systems in South-East Zimbabwe. Land Use and Water Resources Research 5: 3.1-3.10. http://www.luwrr.com
Suriawiria, Unus. 2003. Air dalam Kehidupan dan Lingkungan yang Sehat. Penerbit Alumni. Bandung
Arum Sutrisni, Kompas.com dengan judul "Apa itu Banjir? Definisi, Penyebab dan Dampak", https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/03/060000269/apa-itu-banjir-definisi-penyebab-dan-dampak.
PUSDATARU JATENG. Diakses pada 31 Mei 2020 pada pukul 17:03 WIB. https://www.youtube.com/watch?v=wlMwSAJbelQ
Ada Kabar. Diakes pada 31 Mei 2020 pukul 17 : 05 WIB. https://www.youtube.com/watch?v=dliXhPgfXYY
Erick Chendratama, I. Perencanaan Normalisasi Sungai Blukar Kabupaten Kendal. https://www.neliti.com/publications/103130/perencanaan-normalisasi-sungai-blukar-kabupaten-kendal
Komentar
Posting Komentar