Pencemaran Air di Sungai Cibanten

Pencemaran Air di Sungai Cibanten

Oleh Farida Ayu ( 1806136990 )

Seiring perkembangan zaman, kebutuhan manusia selalu mengalami peningkatan. Peningkatan kebutuhan hidup ini berbanding terbalik dengan pemeliharaan lingkungan. Kesadaran akan pemeliharaan lingkungan yang diabaikan menimbulkan permasalahan lingkungan. Salah satu permasalahan lingkungan yang selalu muncul ialah pencemaran  Pencemaran merupakan pelepasan zat terhadap lingkungan dengan waktu yang lebih cepat dibandingkan proses penguraiannya sehingga keberadaanya dapat mengganggu fungsi alam ekosistem.

Salah satu penunjang kehidupan makhluk hidup ialah air. Terhitung bahwa dua pertiga luasan dari permukaan bumi berisi air. Keberadaan air di muka bumi ini sangat bermanfaat untuk makhluk hidup di berbagai sektor kehidupan baik untuk dikonsumsi, untuk pertanian bahkan dapat digunakan untuk menghasilkan energy. Kondisi air pada masa ini diberbagai belahan dunia khususnya di Indonesia relative tercemar. Air yang tercemar ini mayoritas disebabkan oleh aktivitas manusia yang tidak memperdulikan lingkungan. Dampak yang dirasakan akibat pencemaran air ini tidak hanya merugikan manusia melainkan juga merugikan makhluk hidup lain seperti tumbuhan dan hewan sehingga ekosistem lingkungan tidak berjalan dengan normal.

Kasus pencemaran air di Indonesia banyak terjadi di Daerah Aliran Sungai atau DAS. Hal ini pun terjadi di Kabupaten Serang, Banten tepatnya di Sungai Cibanten. Sungai sepanjang 43,88 km ini memiliki peran yang sangat penting bagi Provinsi Banten. Sungai Cibanten memiliki potensi sumber daya air yang besar. Potensi ini ditunjukkan dengan pemanfaatannya yang dapat digunakan sebagai penunjang pembangunan, pertanian, pariwisata dan perekonomian karena letaknya yang berada di wilayah perindustrian. Selain itu potensi Sungai Cibanten juga ditunjukan oleh debit airnya yang dapat digunakan sebagai sumber air baku.

Secara geografis, DAS Cibanten terletak di 106° 48’ - 106° 06’ Bujur Timur dan 6° 17’ - 6° 26’ Lintang Selatan. Terhitung DAS Cibanten memiliki luas sebesar 194,10 km2 dan panjang sungai sepanjang 43,88 km. Keberadaan DAS Cibanten ini melewati wilayah administrasi 9 kecamatan, 40 desa dan 19 kelurahan yang termasuk kedalam wilayah Kabupaten Serang dan Kota Serang. Sungai Cibanten ini terbagi menjadi 1 ruas dan 3 segmen. Sungai Cibanten memiliki kondisi topografi yang bervariasi yang dimulai dari ketinggian 0 – 150 mdpl dan kemiringan lereng 8-15% yang mendominasi.

Menurut Badan Pusat Statistik, diketahui jumlah penduduk di Kabupaten Serang dan Kota Serang setiap tahunnya mengalami peningkatan, begitupula di wilayah DAS Cibanten. Penduduk di wilayah sekitar DAS Cibanten didominasi bermatapencaharian sebagai petani baik sebagai pemilik, penggarap dan juga buruh tani. Hal ini berkaitan dengan penggunaan lahan di wilayah sekitar DAS Cibanten yang didominasi oleh sawah baik sawah irigasi dan juga sawah tadah hujan. Selain itu terdapat penggunaan lahan lainnya yaitu terdapatnya permukiman, rumah sakit, industry, tambak ikan, dsb. Keberadaan lokasi pertanian terdapat di hulu Sungai Cibanten, lokasi permukiman terdapat di tengah Sungai Cibanten, dan lokasi rumah sakit dan perindustrian berada di hilir Sungai Cibanten.

BLDH melakukan inspeksi di Sungai Cibanten, 2012

( Sumber : kabar-banten.com diakses pada https://www.republika.co.id )

Menurut Jurnal Studi Analisis Kualitas Air Sungai Cibanten Kabupaten Serang Provinsi Banten yang diteliti oleh Yonik Meilawati Yustian, Sri Wahyuni dan Alexander Saputra , pengukuran kualitas air sungai dilakukan baik secara fisika dan kimia menghasilkan nilai yang berbeda dimasing-masing lokasi baik hulu, tengah dan hilir. Parameter fisika yang digunakan ialah suhu, bau, warna dan kekeruhan. Sedangkan, parameter kimia yang digunakan ialah pH, zat organic, BOD, COD, DO, nitrit, nitrat dan ammonium. Hasil pengukuran akan dibandingkan dengan standar baku mutu dengan berdasar kepada Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Golongan I .

Berdasarkan jurnal tersebut, hasil pengukuran pada bagian Hulu Sungai Cibanten pada parameter fisika dihasilkan sungai yang berada pada kondisi tidak berbau, terjadi penurunan warna, memiliki tingkat kekeruhan sebesar 154 NTU yang diindikasikan melebihi standar baku mutu. Sedangkan pada parameter kimia dihasilkan sungai yang memiliki pH sebesar 7,62 - 7,64 nilai ini masih masuk kedalam standar kriteria baku mutu, memiliki nilai zat organic sebesar 9,45 yang diindikasikan nilai konsentrasi organiknya rendah, memiliki nilai BOD sebesar 15mg/L yang diindikasikan melebihi standar baku mutu , memiliki nilai COD sebesar 23,08 mg/L yang diindikasikan melebihi standar baku mutu, memiliki nilai DO sebesar 2,364 mg/L yang diindikasikan tidak memenuhi standar baku mutu, memiliki kandungan nitrit sebesar 0,244 mg/L yang diindikasikan tidak memenuhi standar baku mutu, memiliki kandungan nitrat sebesar 3,295 mg/L yang diindikasikan memenuhi standar baku mutu, dan memiliki konsentrasi amonium sebesar 0,005 mg/L. Hasil pengukuran ini berkaitan dengan aktivitas penduduk sekitar yaitu adanya pertanian. Dari hasil tersebut maka diketahui kondisi pada hulu Sungai Cibanten hampir disetiap parameternya melebihi standar baku mutu yang diindikasikan terjadi pencemaran.

Berdasarkan jurnal tersebut, hasil pengukuran pada bagian tengah Sungai Cibanten pada parameter fisika dihasilkan sungai yang berada pada kondisi tidak berbau, terjadi peningkatan warna, memiliki tingkat kekeruhan sebesar 147 NTU yang diindikasikan melebihi standar baku mutu. Sedangkan pada parameter kimia dihasilkan sungai yang memiliki pH sebesar 8,67 nilai ini masih masuk kedalam standar kriteria baku mutu, memiliki nilai zat organic sebesar 22,75 yang diindikasikan nilai konsentrasi organiknya tinggi, memiliki nilai BOD sebesar 17,5 mg/L yang diindikasikan melebihi standar baku mutu , memiliki nilai COD sebesar 22,6 mg/L yang diindikasikan melebihi standar baku mutu, memiliki nilai DO sebesar 3,159 mg/L yang diindikasikan tidak memenuhi standar baku mutu, memiliki kandungan nitrit sebesar 0,014 mg/L yang diindikasikan memenuhi standar baku mutu, memiliki kandungan nitrat sebesar 4,76 mg/L yang diindikasikan memenuhi standar baku mutu, dan memiliki konsentrasi amonium sebesar 0,143 mg/L. Hasil pengukuran ini berkaitan dengan aktivitas penduduk sekitar yaitu terdapatnya permukiman. Dari hasil tersebut maka diketahui kondisi pada bagian tengah Sungai Cibanten hampir disetiap parameternya melebihi standar baku mutu yang diindikasikan terjadi pencemaran.



Limbah sampah di Sungai Cibanten yang berada di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, 2017

( Sumber : Dok. TitikNOL diakses pada https://titiknol.co.id )

Dari hasil pengukuran pada bagian hulu, tengah dan hilir dari Sungai Cibanten, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi pencemaran di setiap bagian Sungai Cibanten. Pencemaran ini diindikasikan sudah cukup parah mengingat hasil pengukuran disetiap parameter yang melebihi standar baku mutu. Dari ketiga bagian tersebut, menurut hasil pengukuran pencemaran yang paling tinggi terdapat pada bagian hilir Sungai Cibanten. Hal ini berkaitan dengan terdapatnya rumah sakit, penggalian pasir, perindustrian, kegiatan bongkar muat kapal, tambak ikan. Keberadaan rumah sakit, penggalian pasir, perindustrian, kegiatan bongkar muat kapal, tambak ikan ini menyalurkan limbah baik padat dan cair terhadap Sungai Cibanten. Pencemaran air ini menimbulkan bibit penyakit, rusaknya ekosistem sungai dan juga merusak estetika tata ruang sungai.


Referensi

Baherem. 2014. Strategi Pengelolaan Sungai Berdasarkan Daya Tampung Beban Pencemaran dan Kapasitas Asimilasi – Studi Kasus : Sungai Cibanten Provinsi Banten [tesis]. Bogor (ID): Institusi Pertanian Bogor

[BPS Kota Serang] Badan Pusat Statistik Kota Serang. 2018. Kota Serang dalam Angka 2018. Serang(ID): BPS Kota Serang

Republika.co.id. Limbah Industri Cemari Parah Sungai Cibanten, Petani Jadi Korban. 29 April 2012 17:06 WIB [ diakses 29 Mei 2019 ]. Diakses pada https://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/12/04/29/m38k2k-limbah-industri-cemari-parah-sungai-cibanten-petani-jadi-korban

Titiknol.co.id. Bangun TPS, Pemkot Serang Prioritaskan Tumpukan Sampah di Sungai Cibanten. 30 Oktober 2017 11:39 WIB [ diakses 29 Mei 2019 ]. Diakses pada https://titiknol.co.id/pemerintahan/bangun-tps-pemkot-serang-priotitaskan-tumpukan-sampah-di-sungai-cibanten/

Yustiani Y. M., Wahyuni S., Saputra A. 2018. Studi Analisis Kualitas Air Sungai Cibanten Kabupaten Serang Provinsi Banten. Journal of Community Based Environmental Engineering and Management Vol. 2, No. 1: 13-20.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENCEMARAN AIR SUNGAI CILIWUNG SEBAGAI SALAH SATU PENYEBAB BANJIR DI DKI JAKARTA

Air Sungai Cisadane di Kota Tangerang Tercemar??

Dampak Aktivitas Perdagangan di Pasar Terapung Terhadap Sungai-sungai di Kalimantan