Kelangkaan Air di Kabupaten Sragen Terjadi Setiap Tahun ?
Penulis : Nisrina Nur Fatimah - 1806137135
Departemen Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Indonesia
Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang sangat dibutuhkan untuk
kehidupan makhluk hidup di muka bumi, yang diketahui jika tanpa air proses kehidupan
tidak akan berlangsung, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)
Nasional Nur Hidayati menyebutkan jika Indonesia termasuk kedalam 10 negara
yang kaya akan air [1]. Selain itu disebutkan juga pada Water Environment Partnership in Asia (WEPA),
Indonesia merupakan salah satu negara terkaya dalam sumber daya air karena
menyimpan 6 % potensi air dunia [2]. Namun hal –hal tersebut
tidak mempengaruhi terhadap keberadaan jumlah dan kualitas air yang ada, karena
disebutkan jika jumlah dan kualitas air di Indonesia tidak memadadai. Daerah
yang mengalami krisis air terjadi di daerah yang padat akan penduduknya seperti
pulau Jawa, Bali, dan Nusa tenggara [1].
Persediaan air yang terbilang kurang itu disebabkan karena adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan yang tinggi dengan sistem pengelolaan yang
terjadi. Selain itu para
peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebutkan sejumlah faktor lain
yang dapat memicu terjadinya krisis air, dari perubahan iklim, pertambahan
penduduk hingga alih fungsi lahan [2]. Sehingga dengan adanya ketersediannya yang terbetas
akan membuat sebagian orang atau makhluk hidup yang lain tidak tercukupi
kebutuhannya. Beberapa contoh yang terjadi pada sekelompok manusia yaitu berkurangnya
akses untuk mendapat air minum, kesulitan dalam mengairi sawah .
Pulau Jawa merupakan suatu daerah yang jumlah penduduknya mencapai separuh penduduk Indonesia, seperti yang tertulis pada RPJMN 2020 – 2025 bahwa pulau ini akan menghadapi ancaman kelangkaan ketersediaan air hingga tahun 2045 [3]. Berarti hal tersebut dapat diartikan jika sebagian penduduk Indonesia akan mengalami kelangkaan air hingga tahun 2045. Salah satu daerah yang sering mengalami terjadinya kelangkaan air yaitu sragen jawa timur. Daerah ini diketahui sering mengalami kelangkaan air pada setiap tahunnya. Adanya krisis air ini merupakan dampak dari kemarau berkepanjangan yang terjadi di beberapa wilayah sragen [4].
Gambar
1. Krisis Air di Sragen
Sumber
: https://nasional.republika.co.id/
Kabupaten Sragen
terdiri dari 20 Kecamatan dan terdapat 28 sumber air yang tidak tersebar merata
diseluruh Kecamatan. Keadaan topografi wilayah Kabupaten Sragen relatif datar, dan
wilayah ini berada pada kisaran elevasi 115 di atas permukaan laut [5].
Sumber air yang terdapat di Kabupaten Sragen berupa 26 sumur dalam dan 2 mata air [5].
Diketahui jika penduduk di kabupaten sragen terus mengalami peningkatan hal
tersebut akan menyebabkan kebutuhan air di Sragen pada tahun 2025 akan
mengalami peningkatan karena
kebutuhan air lebih besar dari pada potensi air Berdasarkan perhitungan
jumlah penduduk dapat diprediksi angka kebutuhan air untuk kabupaten sragen yaitu
1728. 730 liter/ detik [5].
Jika dilihat dari
sumber mata air yang tersebar, tidak semua wilayah di Kabupaten Sragen memiliki
sumber mata air, sehingga hal tersebut menyebabkan adanya perbedaan pemenuhan
kebutuhan air [5]. Untuk daerah yang memiliki sumber daya air yang
melebihi kebutuhannya, kelebihannya itu dimanfaatkan untuk untuk mencukupi kebutuhan air
dikecamatan yang lain yang membutuhkan [5].
Secara umum seluruh kecamatan di Kabupaten Sragen kekurangan air, tetapi besar
kekurangan airnya berbeda-beda [5]. Secara keseluruhan rata-rata
kekurangan air di setiap Kecamatan di Kabupaten Sragen adalah sebesar 52.626
liter/ detik, dan diketahui jika kebutuhan
air Kabupaten Sragen sebesar 1728.730 liter/ detik, namun air yang tersedia
hanya 753 liter/ detik [5]. Sehingga
kekurangan air di Kabupaten Sragen diketahui sebaesar 975.73 liter/ detik. Persentase
kebutuhan air di Kabupaten Sragen 43.56 % tercukupi dan 56.44 % tidak tercukupi
[5].
Untuk mengatasi adanya
kelangkaan air di kabupaten Sragen maka diperlukan upaya –upaya agar masalah
tersebut dapat diatasi dengan baik. Upaya yang dilakukan dapat berskala besar
hingga kecil, yang bisa dimulai dari pembangunan waduk atau embung hingga
kesadaran masyarakat sekitar akan pentingnya menjaga lingkungan mereka sesndiri
terlebih khusus dalam melestarikan air.
Berikut merupakan beberapa
upaya yang dapat dilakukan di Kabupaten sragen diantaranya dengan penambahan
jumlah waduk, embung dan sumur dangkal.
Gambar 2. Waduk
Sumber : https://mediaindonesia.com/
Waduk merupkan salah
satu konservasi air yang dapat dilakukan. Waduk dibangun untuk menyimpan
persediaan air yang digunakan untuk berbagai kebutuhan. Sumber air yang
terdapat di waduk berasala dari aliran permukaan dan air hujan. Selain itu
dengan adanya pembangunan waduk ini dapat mengurangi limpasan air sehingga
dapat mencegah terjadinya banjir di daerah terserbut.
Sumber : https://www.pu.go.id/
Embung merupakan cekungan
yang dapat menampung kelebihan air pada saat musim hujan, sehingga dengan
adanya bangunan tersebut kebutuhan air untuk wilayah tersebut akan terbantu
ketika musim kemarau. Namun hal tersebut tidak dapat menjamin ketika kemarau berkepanjangan,
karena tidak terdapatnya lagi pasokan air yang ditampung. Tetapi berbeda halnya
ketika jumlah embung di daerah tersebut dibangun lebih banyak karena dapat
menyebakan lebih terjaminnya ketersedian air pada daerah terebut.
Gambar 3. Sumur Dangkal
Sumber : https://modusaceh.co/
Selain pembangunan
embung untuk dapat membantu mengatasi kelangkaan air yang terjadi di daerah
sragen diperlukan penamabahan sumber air di dekat kediaman warga seperti
membuat sumur dangkal, sehingga dengan adanya sumur dangkal dapat membantu
kebutuhan sehari- hari warga. Agar sumber daya air yang dihasilkan dari sumur
dangkal dapat digunakan dalam kebutuhan sehari-hari maka perlu diperhatikan
dalam pemilihan letak pengobaran agar sumber air tersebut dapat terlindung dari
pencemaran di sekitarnya. Selain usaha yang dilakukan oleh setiap orangnya dalam
memanfaatkan air juga diperlukan kesadaran setiap orangnya untuk melestarikan
air guna memenuhi kehidupan kelak di masa mendatang, karena dengan adanya
kesadaran dalam menggunakan air maka ketersediaan air yang ada akan lebih
terjaga. Dalam menjaga agar sumberdaya air diperlukan adanya kerjasama antara
warga sekitar dengan pemerintahan daerah tersebut agar lebih maksimal dalam
mengupayakan persediaan air agar tidak mengalami kelangkaan air lagi di
kehidupan mendatang.
REFRENSI
[2] https://www.bbc.com/indonesia/media-49249614
[3] http://lipi.go.id/berita/krisis-air-di-jawa-dan-bagaimana-kita-harus-menyikapinya/21725
[4] https://republika.co.id/berita/pxzesi9620000/krisis-air-bersih-di-sragen-makin-parah
[5] Wardoyo, Tri. 2009. Analisis
Potensi Sumber-Sumber Air Untuk Mencukupi Kebutuhan Air di Kabupaten Sragen
Pada Tahun 2025.
Surakarta, diakses dari : https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/16208/MzEzMTA=/Analisis-Potensi-Sumber-Sumber-Air-Untuk-Memenuhi-Kebutuhan-Masyarakat-di-Kabupaten-Sragen-pada-Tahun-2025-3.pdf
BalasHapusmari gabung bersama kami di Aj0QQ*co
BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
BONUS REFERAL 20% seumur hidup.